Dalam aksi tersebut, para mahasiswa melakukan pembakaran ban secara simbolis di depan Kantor DPRD Provinsi Lampung. Aksi pembakaran ban ini mencerminkan rasa kekecewaan mereka terhadap pemerintah yang dinilai tidak memberikan perhatian yang cukup terhadap nasib para petani singkong di daerah tersebut.
Selama aksi berlangsung, sempat terjadi kericuhan antara Mahasiswa dan pihak kepolisian yang berusaha memadamkan api yang dibakar oleh para demonstran. Kejadian ini sempat memanas, namun pihak keamanan berhasil meredakan ketegangan.
Hingga berita ini diturunkan, para mahasiswa IMM masih mendesak agar mereka diberikan kesempatan untuk masuk ke dalam kantor DPRD Provinsi Lampung untuk menyampaikan tuntutan mereka secara langsung. Massa aksi berharap dapat memperoleh perhatian lebih dari pemerintah dalam mengatasi masalah yang dihadapi oleh para petani Singkong di Lampung. (Red)