Masya Allah, Sempat Ucap Syahadat Sebelum Tak Sadarkan Diri, Ustads di Luwu Meninggal Saat Berikan Nasehat di Pernikahan.

Saberpungli.com || Luwu – Jika sudah ajal, maka dimana dan kapan pun tidak ada yang bisa mengetahuinya, seperti halnya yang dialami oleh Ustads Burhan Ambo Sulo (61). Beliau Meninggal Dunia saat menyampaikan ceramah atau Nasehat dalam acara pengajian pernikahan di Desa Jambu, Kecamatan Bajo, Minggu (29/6/2025) malam lalu.
Ustadz Burhan diketahui merupakan mantan Ketua DPD Wahdah Islamiyah Kabupaten Luwu priode 2020 – 2025 dan juga Mantan PPTQ Imam Asy – Syafi’i Wahdah Islamiyah. Detik-detik meninggalnya sempat terekam dalam video amatir yang direkam oleh salah satu warga dan beredar luas di media sosial.
Kepala Desa Jambu, Ibu Rujnah Lonja, mengatakan, Burhan mulai menunjukkan tanda-tanda tidak enak badan sekitar 20 menit setelah menyampaikan ceramah. Ia sempat duduk, meletakkan mikrofon, memegang kepalanya, lalu rebah tak sadarkan diri di atas pelaminan.
“Memang dia terlihat gelisah. Saat itu beliau memberi penghormatan tiga kali kepada saya dan Ibu Camat, kemudian menyampaikan bahwa isi ceramah malam itu berkaitan dengan dokter,” ujar Rujnah saat dikonfirmasi, Senin (30/6/2025).
Dalam ceramahnya, Ustads Burhan menyelipkan humor ringan tentang profesi keluarga yang sedang melangsungkan hajatan. “Beliau bilang, ‘Alhamdulillah di rumah tidak ada yang sakit, jadi tidak ada dokter. Kalau Bapak Eka ini ada dokter di rumahnya, kalau saya hanya penjual ayam. Dia juga juragan ayam, bosku’,” kata Rujnah menirukan ucapan Burhan.
Namun tak lama setelah itu, Burhan mulai menunduk. Warga awalnya mengira ia menangis. Tak berselang lama, ia duduk, lalu tersungkur. “Istrinya yang duduk di samping saya langsung naik ke atas pelaminan. Ia memegang tubuh suaminya yang jatuh, mencoba membangunkan sambil menggosok punggungnya. Burhan sempat mengucap syahadat, lalu tidak sadarkan diri,” jelas Rujnah.
Calon pengantin yang merupakan seorang dokter, kata Rujnah, segera memberikan pertolongan pertama. Ia memompa jantung Burhan setelah sempat tak merasakan denyut nadinya. “Setelah dipompa, nadinya sempat kembali dan matanya terbuka. Beliau langsung dibawa ke RSUD Batara Guru, Belopa,” ucap Rujnah.
Namun tak lama kemudian, Burhan dinyatakan meninggal dunia. Saat diangkat warga, Rujnah melihat darah menetes dari hidung Burhan ke bajunya. “Saya lihat ada tetesan darah di bajunya, saya tanyakan ke dokter yang juga calon pengantin, dia bilang kemungkinan pembuluh darahnya pecah,” ungkapnya.
Ustads Burhan Ambo Sulo yang dikenal sebagai sosok yang baik, ramah, rendah hati dan beliau selalu hadir dimanapun saat panggilan dan tak kenal lelah, menurut informasi sebelum ke acara pengantin Minggu Malam yang ada di Desa Jambu Kec. Bajo, Ustads Burhan Minggu siang beliau juga masih sempat mengisi ceramah, pelepasan jenazah di Larompong Kab. Luwu.
Jenazah almarhum dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Belopa, Senin (30/6/2025) usai salat Zuhur. Sebelumnya, jenazah dilepas dari rumah duka sekitar pukul 14.00 Wita.
(Admin)