Daerah  

Respon Cepat Dinas Sosial Tanggamus

SaberPungli Com – Tanggamus (Lampung) – Dinas Sosial Kabupaten Tanggamus menunjukkan respon cepat menanggapi informasi terkait keluarga prasejahtera di Pekon Napal, Kecamatan Bulok, yang disebut belum pernah menerima Bantuan Sosial (Bansos) Program Keluarga Harapan (PKH) maupun Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), Minggu (21/09/2025).

Informasi tersebut berawal dari pemberitaan sejumlah media online daerah Tanggamus, yang menyoroti kehidupan keluarga Sarkadi (45), warga Dusun Napal, Pekon Napal. Hingga saat ini, ia bersama keluarganya belum tersentuh bantuan sosial dari pemerintah, meski masuk dalam kategori prasejahtera.

Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Tanggamus Hardansyah menegaskan akan segera melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait.

“Siap bang, terima kasih infonya. Akan segera kita koordinasikan dengan pihak pekon, apakah warga tersebut sudah terdaftar di DTKS atau masuk data DTSEN. Selanjutnya, Puskesos Pekon akan mengusulkan melalui aplikasi SIKS-NG khusus untuk bantuan PKH. Kita lihat apakah warga tersebut ada komponen penerima PKH-nya. Nanti saya juga akan berkoordinasi dengan rekan-rekan pendamping PKH,” jelas Hardansyah saat dikonfirmasi.

Hardansyah juga meminta Kartu Keluarga (KK) Sarkadi untuk memverifikasi kepesertaan BPJS sekaligus mencocokkan data administrasi lainnya.

“Boleh minta KK-nya, biar kita cek juga kepesertaan BPJS-nya,” tambahnya.

Sebelumnya, Sarkadi sempat mengajukan bantuan Rumah Layak Huni (RLH) ke Dinas PUPR Tanggamus melalui usulan Pemerintah Pekon Napal sekitar dua tahun lalu. Namun, hingga kini belum terealisasi.

Kepada wartawan, ia mengungkapkan kondisi rumah yang ditempatinya bersama istri dan anak sudah sangat memprihatinkan.

“Saya berharap Pemkab Tanggamus mau turun langsung melihat keadaan rumah saya yang nyaris roboh. Saat hujan disertai angin, kami selalu merasa was-was,” ujarnya, Sabtu (20/09/2025).

Rumah sederhana berukuran 5×8 meter dengan dinding geribik usang, lantai tanah, dan atap genteng tua itu telah dihuni lebih dari 15 tahun. Kondisi tersebut jauh dari kata layak, sehingga Sarkadi berharap ada perhatian melalui program bedah rumah.

Selain RLH, ia juga berharap bisa masuk sebagai penerima program PKH dan BPNT untuk meringankan beban hidup keluarganya. Selama ini, ia hanya menerima bantuan berupa uang setara dengan beras 10 kilogram melalui kantor pos, tanpa adanya bantuan lain.

Sebagai buruh serabutan dengan penghasilan tidak menentu, kebutuhan sehari-hari saja seringkali sulit dipenuhi. Karena itu, ia menggantungkan harapan besar pada pemerintah daerah agar keluarganya dapat hidup lebih layak.

Hingga berita ini diturunkan, konfirmasi dengan Kepala Pekon Napal melalui sambungan telepon di nomor +62 821-8554-xxxx belum berhasil tersambung.

Sebelumnya, kisah Sarkadi telah dipublikasikan oleh Ayolampung.id dan Grafiknews.com pada Sabtu sore (20/09/2025). ( Kurdi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *