UPTD Puskesmas Bandar Siantar Gelar Sosialisasi Program Inovasi Tuberkulosis,Simak Penjelasan Sri Dewi,S.,Kep
Gunung Malela,Simalungun.SaberPungli.com Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Puskesmas Bandar Siantar,kecamatan Gunung Malela kabupaten Simalungun menggelar Musyawarah Masyarakat Nagori(Desa-red) terkait program Inovasi TB,di Nagori BandarSiantar ,Jumat(22/6/2023),yang lalu. Sosialisasi tersebut membahas bahaya penyakit Tuberkulosis atau TB.
Kepala UPTD Puskesmas Bandar Siantar Sri Dewi,S.Kep menjelaskan, sosialisasi terkait penyakit TB sangat penting dilakukan sebagai upaya untuk menekan jumlah warga yang terpapar. Sebab, penyakit yang menyerang paru-paru ini ditenggarai lebih berbahaya dari Covid-19.
“Melalui sosialisasi ini pengetahuan para satgas TB dapat meningkat dan bisa mengedukasi warga di lingkungan tentang bahaya penyakit ini,” tuturnya kepada SaberPungli.com Senin (26/06/2023),diruang kerjanya
Dirinya mengatakan, penyakit TB bisa dicegah dengan melakukan pola hidup sehat, tidak merokok, cukup istirahat, mengonsumsi makanan bergizi dan melakukan olahraga secara teratur.
Menurutnya, penyakit ini bisa disembuhkan dengan cara rutin melakukan pengobatan dan disiplin mengonsumsi obat-obatan yang diberikan oleh dokter.
“Adapun gejala yang muncul jika seseorang mengalami penyakit ini antara lain, batuk berdarah, deman, sesak nafas dan berat bdan menurun,” tambahnya.
“Program Inovasi TB sebagai inovasi yang melibatkan peran aktif kader dan masyarakat bertujuan meningkatkan capaian penemuan suspek TB dan Pengobatan kasus TB segera, harapan kami Puskesmas BandarSiantar inovasi ini akan terus berkembang dan berdampak nyata dalam mendukung program Nasional dalam Penanggulanan Kasus TBC .Di kesempatan ini juga kami memperkenalkan istilah atau slogan kesehatan,antara lain ;
TOP (Temukan Obati Pantau) ,TU MANG (Tuberkulosis Mangkat) ,” Tutup Kapus Sri Dewi ,S.,Kep
Sementara itu, Jajaran pemerintahan Nagori(Desa-red) dan warga menyambut baik kegiatan ini. Ahiruddin Sekretaris Nagori(Sekdes), berharap peserta kegiatan yang terdiri dari Jajaran pemerintahan Nagori, warga dan satgas TB bisa menyerap ilmu yang diberikan, sehingga dapat diimplementasikan di lingkungan mereka.
“Agar semakin banyak warga yang tahu tentang penyakit ini dan cara mencegahnya,” ujarnya.
“Semoga warga bisa mentransformasi ilmu yang didapat supaya semua mendapat manfaatnya,” Ahiruddin tutupnya
Dedi Sinaga
Kabiro