Dermaga Penyeberangan Menuju Pulau Tabuan, Kondisinya Tak Terawat Dan Kurang Perhatian Dari Pemda Setempat.

Pesawaran SaberPungli Com.

Dari pantauan kami selaku awak media langsung di lapangan, kami menjumpai dermaga penyebrlerangan menuju pulau tabuan. Keadaan nya sngat tidak layak, dan tidak di lengkapi pasilitas umum. Dermaga tersebut berada di lokasi pekon putih doh kec. Cuku Balak kab. Tenggamus. Lampung.

Senin (25-12) pukul 9:30 kami melintas di lokasi dermaga tersebut, nampak jelas dari keadaan fisik bangunan nya tak terurus nan lapuk. Tidak hanya itu, pasilitas umum pun tidak tersedia. Misalkan tempat toilet tidak tersedia, dan kursi di tempat ruang tunggu calon penumpang pun tidak ada.

Hal itu juga di keluhkan para calon penumpang yang mau dan hendak arah pulau tabuan atau pun arah sebalik nya dari pulau tabuan menuju pekon putih doh. ” Kami selaku calon penumpang yang ada di dermaga ini terkadang di waktu mengantri atau menunggu kapal motor getek, menepi atau tiba nyandar, kami lama berdiri akibat belum tersedia nya kursi di ruang tunggu. Dan di kala kita kebelet buang air kecil pun susah. Di karna kan belum ada tmpat toilet yang! Ujar salah seorang wanita calon penumpang.

Keluhan mereka tidak hanya itu, di saat mereka hendak menaiki kapal getek, yang biasa mereka tumpangi sebagai transofortasi laut. Ungkap” Salah seorang penumpang, Terkadang sebagian pakaian kami basah terkena air laut. Dikarnakan belum adanya dermaga yang khusus untuk kapal getek, jadi kami berpacu dengan ombak”Ujarnya.

“Dermaga sudah ada, tapi dermaga yang itu peruntukan untuk kapal besar bukan untuk kapal kecil/getek.Dan dermaga yang sudah pernah di bangun kan pemerintah, beberapa waktu yang lalu, kini fisik nya sudah rusak terkena hempasan ombak laut. Dan keinginan kami supaya pemerintah dapat memperhatikan dan membangun kan kami.Dermaga kapal getek.”Tegas salah seorang warga setempat.

Penuh pengharap masyrakat kepada dinas terkait, dan memohon kepada perintah kab.Tenggamus agar kira nya memperhatikan apa yang jadi kendala selama ini yang di alami di tengah masayarakat, khusus nya pekon putih doh dan warga- warga yang ada di pulau tabuan. (Pewarta wisda)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *