PESAWARAN, Saberpungli.com – Forum Masyarakat Pesawaran Bersatu (FMPB) Kabupaten Pesawaran mengirimkan surat konfirmasi kepada Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) 24.353.76 Tambah Rejo, Kabupaten Pringsewu, pada Kamis (26/9/2024).
Surat tersebut diajukan terkait dugaan aktivitas pengecoran liar bahan bakar minyak (BBM) jenis solar, serta insiden pengeroyokan terhadap salah satu warga Pesawaran yang terjadi pada 17 Agustus 2024 lalu. Surat konfirmasi diserahkan oleh Suryanto, Endarsyah, dan Anggi Darmadi, mewakili Ketua Harian FMPB Sumara, dan diterima langsung oleh Asep Kusmawadi, sekuriti SPBU Tambah Rejo.
“Surat ini saya terima, Pak. Nanti secepatnya akan saya sampaikan kepada Pak Usman, atasan saya,” ujar Asep saat menerima surat tersebut.
Suryanto menekankan pentingnya penyampaian surat ini segera kepada pihak manajemen SPBU.
“Tolong secepat mungkin disampaikan, Pak, karena sejak 17 Agustus lalu, pemberitaan terkait SPBU ini sudah dipublikasikan oleh 58 media online yang tergabung dalam FMPB,” tegas Suryanto.
Di tempat terpisah, Ketua Harian FMPB Sumara menjelaskan bahwa kelangkaan BBM subsidi jenis solar sering kali disebabkan oleh adanya dugaan pengecoran skala besar yang melibatkan mafia BBM dan oknum aparat. Aktivitas pengecoran ini dilakukan di SPBU, sehingga stok BBM dihabiskan dan masyarakat umum kesulitan mendapatkan solar.
“Ini sangat merugikan masyarakat. Para mafia pengecor BBM subsidi solar tidak akan berani melakukan pengecoran skala besar menggunakan mobil tangki yang telah dimodifikasi tanpa adanya kesepakatan dengan pihak SPBU,” ujar Sumara di Sekretariat FMPB.
Sumara juga menyoroti lemahnya pengawasan dari SKK Migas, khususnya Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel.
“Tim SKK Migas harus lebih proaktif dalam mengawasi setiap SPBU yang nakal, bukan malah tutup mata dan membiarkan hal ini terus terjadi. Kami juga akan segera melaporkan hal ini ke pihak berwajib,” pungkasnya.
(By. Endarsyah)