Jakarta-Saberpungli.com|
Bank Indonesia (BI) bekerja sama dengan bank untuk menyediakan layanan penukaran uang di 5.066 titik mulai 27 Maret hingga 20 April 2023. BI menyiapkan uang tunai sebesar Rp 195 triliun, naik 8,22% dari realisasi tahun lalu.
BI mengantisipasi kenaikan dengan pertimbangan pencabutan status Pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), pertumbuhan ekonomi yang semakin membaik serta peningkatan mobilitas masyarakat. BI juga mengajak masyarakat untuk mengoptimalkan pembayaran transaksi nontunai guna mendukung ekonomi dan keuangan digital.
“Di luar 5.066 titik layanan penukaran di perbankan, terhitung 27 Maret 2023 – 19 April 2023, BI juga menyediakan opsi penukaran seperti di terminal, pasar dan stasiun,” tulis BI, dikutip Senin (27/3/2023).
Selain itu ada juga kas keliling susur sungai untuk Provinsi Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Tengah. Khusus untuk wilayah DKI Jakarta, terhitung 3-14 April 2023, Bank Indonesia bekerjasama dengan 16 bank wilayah DKI Jakarta, akan melakukan layanan kas keliling bersama.
Kas keliling tersebut akan mengambil tempat di Masjid Hasyim Asya’ri, Masjid Istiqlal, Masji At Tin, Masjis Islamic Center, dan Masjid Al Azhar.Hadir pula di pasar wilayah Jabodetabek yaitu Pasar Kopro, Pasar Pramuka, Pasar Rawa Bening, Pasar Slipi, Pasar Koja, dan Pasar Tebet pada tanggal 27 Maret-20 April 2023, serta di Parkir Timur Gelora Bung Karno pada 8-9 April 2023.
“Khusus untuk layanan penukaran di kas keliling, masyarakat diharapkan memesan penukaran terlebih dahulu melalui aplikasi PINTAR,” ujar dia.
Sementara itu, mulai tanggal 15-19 April 2023 Bank Indonesia menambah lokasi layanan penukaran di jalur mudik melalui Program BI Peduli Mudik, yaitu di Rest Area Jalan Tol di Jawa, Lampung, Palembang, serta di alur penyeberangan di Pelabuhan Merak, Bakauheuni, Ketapang, dan Gilimanuk. Untuk penukaran di jalur mudik ini, masyarakat tidak perlu memesan terlebih dulu melalui Aplikasi PINTAR.
BI juga mendorong masyarakat untuk mengoptimalkan transaksi pembayaran secara nontunai di antaranya QRIS, memperluas kepesertaan BI-FAST termasuk kanal layanan dan akseptasi masyarakat, serta mendorong Penyedia Jasa Pembayaran (PJP) untuk mempersiapkan infrastruktur guna menghadapi peningkatan transaksi di bulan Ramadan dan Idulfitri 1444 H. Sejalan dengan itu, BI menempuh langkah strategis guna memastikan kelancaran sistem pembayaran non tunai.
Selain itu, BI juga memastikan kesiapan (ketersediaan dan keandalan) sistem dan layanan kritikal BI untuk menjamin keberlangsungan operasional sistem pembayaran yang diselenggarakan BI (tunai dan nontunai), termasuk memantau sistem peserta dalam memberikan pelayanan transaksi pembayaran.
BI mengajak masyarakat untuk berperilaku belanja bijak dan mencermati ciri-ciri keaslian Uang Rupiah dengan senantiasa menerapkan 3D (dilihat, diraba dan diterawang).
(NM)