Diduga Oknum “DS” Wajibkan Kepsek Beli Mobiler dan Buku Penerbit Tertentu,Ketua LSM Forum 13 Indonesia Meminta Bupati Agar Menghentikannya

Simalungun.SaberPungli .com – Permasalahan penggunaan Dana BOS memang sudah tidak rahasia lagi, dengan adanya kewajiban setoran oleh Kepala Sekolah bahkan kesewenangan orang orang dekat Bupati untuk mengatur bahkan sampai unsur pemaksaan dengan dalam pengadaan mobiler maupun buku, tak ayal para oknum yang mengatas namakan ring satunya Bupati pun tidak sungkan sungkan untuk mengancam bila tidak setuju dengan permintaan mereka maka posisi Kepsek tidak akan nyaman atau bila menentang malah dicopot dan langsung diganti.

Ketua LSM Forum13 Indonesia, Syamp Siadari dengan tegas meminta kepada Bupati Simalungun, Radiapoh H Sinaga baik melalui Kepala Dinas Pendidikan Simalungun, Sudiahman Saragih supaya menghentikan peranan atau kekuatan Dasa atau DS yang belakangan semakin terlalu ikut campur tentang penggunaan Dana BOS di semua sekolah SD – SMP se- Simalungun, Selasa (27/6/2023).


Syamp memaparkan “Secara pribadi saya tidak kenal dengan Dasa ini dan saya tidak tau orang mana, tapi yang saya sayangkan kenapa sebegitu ditakuti oleh para Kepsek se- Simalungun, lah apa Bupati tidak tau akan hal ini, atau memang Bupati memelihara orang orangnya untuk intervensi penggunaan Dana BOS”.

“Terlalu keji seorang Dasa selama ini memaksakan kehendak kepada para Kepsek SD – SMP se- Simalungun untuk pembelian mobiler dan buku pelajaran, dimana pada tahun sebelumnya (2022.red) kita juga mendapatkan info, dimana sanking kumarufnya atau rakusnya DS ini memaksakan pembelian mobiler kepada semua Kepsek SD – SMP dengan jenis item yang sama dan pengadaannya juga harus belanja di Pematang Raya, kan aneh masa sekolah dari Kecamatan Siantar yang jaraknya hanya paling jauh 1000 Meter dari Pusat Kota Pematangsiantar dipaksa beli sapu lidi, papan tulis, penghapus dan spidol ke Raya, dimana masuk akalnya” tanya Syamp.


“Banyak Kepala Sekolah yang setiap kita jumpai mengeluh akan kelakuan DS ini, karena DS tak segan segan memaksakan kehendaknya dengan cara mengisi formulir untuk pemesanan sehingga sebagian bukan Kepsek yang memesan mobiler dan buku melalui e- catalog tetapi Kepsek nantinya akan menjemput mobiler dan buku ke kantor perusahaan DS di Pamatang Raya dan menyetorkan jumlah yang sebagaimana tercatat pada harga e- catalog padahal harga yang tertera di e- catalog merupakan satuan harga per unit/ pcs dan bila pengambilan serta multi dan banyak pemesan dapat potongan, dengan pengisian formulir yang diberikan DS ini maka seakan akan Kepsek lah yang melakukan pemesanan melalaui klik e- catalog padahal semuanya permainan” terang Syamp.

Syamp Siadari mempertegas, belakangan para Kepsek juga merasa terintimidasi dimana DS yang disebut sebut sebagai orangnya Bupati Radiapoh H Sinaga kembali ingin menunjukkan powernya dengan kembali menyodorkan formulir untuk di isi oleh para Kepsek dalam pemesanan buku yang sumber dana BOS, padahal harga satuan dan lainya belum tentu sesuai dengan ketentuan.


Diakhir wawancara, Syamp kembali berpesan kepada Bupati Radiapoh H Sinaga untuk menghentikan langkah DS ini mengintervensi para Kepsek dalam penggunaan dana BOS.

“Stop langkah DS,tunjukkan bahwa Bupati RHS datang ke Bumi Habonaron do bona ini dengan Niat memperbaiki dan sebagai seorang Bapak,,,Sebagaimana ucapan Bupati saat Kampanye.” tutup Syamp .// TIM

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *