Banjarmasin, saberpungli.com —
Di bawah terik matahari pagi, sekelompok warga binaan Lapas Kelas IIA Banjarmasin tampak sibuk membersihkan kolam budidaya lele. Kegiatan yang dilakukan rutin ini merupakan bagian dari pembinaan kemandirian, sekaligus upaya menjaga kualitas habitat ikan agar tetap sehat dan produktif.
Kolam-kolam yang berada di area belakang lapas ini menjadi salah satu pusat kegiatan produktif yang banyak diminati warga binaan. Selain memberi pengalaman bertani ikan, kegiatan ini juga menumbuhkan rasa tanggung jawab dan kerja sama.
Dalam perawatan kali ini, warga binaan melakukan pengurasan air, membersihkan dasar kolam dari lumpur sisa pakan, dan mengganti air secara menyeluruh. Proses ini diawasi langsung oleh petugas seksi kegiatan kerja (Giatja), Muttaqin Akbar.
“Perawatan rutin ini sangat penting agar lele bisa tumbuh sehat dan tidak rentan terhadap penyakit. Kami ingin warga binaan juga belajar soal manajemen budidaya yang baik,” ujar Muttaqin.
Ia menambahkan bahwa kegiatan ini juga menjadi media pembelajaran langsung bagi warga binaan dalam mengenal siklus pemeliharaan ikan yang berkelanjutan.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program pembinaan kemandirian Lapas Banjarmasin yang terus didorong oleh Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan RI (Kemenimipas RI), agar warga binaan tidak hanya menjalani masa pembinaan secara pasif, tetapi benar-benar memperoleh keahlian yang bermanfaat.
Kepala Lapas Kelas IIA Banjarmasin, Akhmad Herriansyah, mengapresiasi keterlibatan aktif warga binaan dalam kegiatan ini.
“Budidaya lele ini bukan hanya soal hasil panen, tapi juga proses pembinaan karakter. Dari sini mereka belajar tekun, sabar, dan bertanggung jawab. Ini nilai-nilai yang kami tanamkan agar mereka siap kembali ke masyarakat,” jelas Kalapas.
Dengan komitmen yang kuat dan pembinaan yang konsisten, kolam lele bukan hanya tempat memelihara ikan, tetapi juga lahan subur untuk menumbuhkan harapan, keterampilan, dan masa depan baru bagi warga binaan. (red)
