Tubaba ||Saberpungli.com
Carut Marut Dunua Pendidikan Yang Diduga Dijadikan Lahan Bajakan Para Oknum Dalam Mencari Pundi-pundi Uang Melalui Modus ataupun Cara Dengan Yang Sangat Sistematis.
Dimana harapan pemerintah Republik Indonesia Tadinya putra & putri indonesia bisa menerima pendidikan secara gratis dan bisa menjadi penerus bangsa Indonesia namun harapan tersebut di rusak dengan perbuatan oknum-oknum yang mencari ke untungan pribadi ataupun berkelompok dengan cara menjadikan para siswa & siswi SMA sebagai Lahan Bajakan.
Hal tersebut Tergambarkan Jelas Dengan Salah contoh Yang Terjadi Pada SMA NEGRI 2 Tumijajar,Kabupaten Tulang Bawang Barat. Jum’at(16/08/2024).
Yang mana Dari keterangan Yang dhimpun Awak Media dilapangan Mewawancarai Salah satu Orangtua Ataupun Wali murid, SS (Inisial Wali Murdi) Menyampaikan Bahwa Uang iuran/uang Komite/Peran Serta Masyarakat Sebesar (-+) 3jt Persiswa Dimana Dana Tersebut Harus dibayarkan Setiap Tahunnya.Kami Ini mas Jujur Sangat Terbebani Dengan Adanya Hal tersebut, tapi kami orangtua dihadapkan Dengan Dilema serta Ketakutan ketika kami Komplin Berdampak Kepada Anak Yang Bersekolah Di Sekolahan Tersebut.”Ketus Ss
Disisi atau Tempat Yang Berbeda Awak media Mencoba komfirmasi & Kordinasi Melalui Nomor Kontak Person Kacabdin Wilayah VI (08136838XXXX) & (08215063XXXX) dengan Nama Staff Kacabdin Atau Pemegang Kontak Person Tersebut Atas Nama (Novi).
Dimana Pada Tanggal 1 Agustus 2024 Novi Membalas WhatsApp Awak Media Dan Dalam Cahatan Tersebut Novi Menerangkan Akan Menyampaikan apa Yang diinformasikan Awak Media kepada Pimpinan (Kacabdin) Dan Kebetulan Kepala Cabang Kami Sedang ada acara di kabupaten Tulang bawang barat menghadiri Acara Pak Gubernur.”Ucap Novi
Namun Sampai Dengan Hari Ini pihak Kacabdin Tidak Memberikan Statement ataupun Tanggapan Terkait Dugaan Pungutan Berkedok Sumbangan Komite/Dana Peran Serta Masyrakat.
Serta Sampai berita ini di terbitkan awak media masih mencoba komfirmasi Dan Kordinasi Kedinas Terkait Serta Serta Pihak Inspektorat Lampung & Satgas Saberpungli.
