TAPUT, Saberpungli.com – Berita mengejutkan datang dari Hutagurgur Desa Onan Runggu 1, di Kecamatan Sipahutar, Kabupaten Tapanuli Utara, di mana sebuah video memperlihatkan aktivitas judi kartu yang berlangsung di kantor desa pada Jumat (15/11/2024).
Video berdurasi 54 detik ini menarik perhatian publik dan membuat oknum kepala desa berinisial LS terancam dilaporkan ke pihak berwajib.
Kegiatan ini diduga sudah berlangsung lama, mengindikasikan adanya masalah lebih serius di lingkungan pemerintahan desa.
Kegiatan judi ini menjadi perhatian publik setelah video tersebut beredar di media sosial, mengungkapkan bahwa aktivitas tersebut telah berlangsung cukup lama.
Dalam video itu, terlihat jelas oknum kades dan beberapa perangkat desa terlibat dalam judi kartu remi. Masyarakat pun mulai mengekspresikan pendapat mereka tentang situasi ini, mempertanyakan integritas dan etika dari para pemimpin mereka.
Dalam video yang menjadi viral, tampak sekelompok orang berkumpul di ruang kantor desa dengan suasana santai. Mereka terlihat asyik memainkan kartu sambil bercanda dan tertawa. Momen ini diambil dengan sudut pandang yang jelas, sehingga memudahkan pengamat setempat untuk mengenali identitas para pemain.
Seorang sumber anonim mengungkapkan bahwa aktivitas judi di kantor desa bukanlah fenomena baru. Ia menyatakan,
“Ini sudah berlangsung lama dan terjadi berulang kali di kantor desa Hutagurgur menjadi Lapak Judi Kartu.” Pernyataan ini semakin memperkuat dugaan bahwa praktik ini dianggap wajar oleh oknum kades beserta jajarannya.
Ketika dihubungi melalui telepon selulernya untuk memberikan keterangan, oknum kepala desa, LS, mengakui bahwa kegiatan tersebut tidak disengaja. Ia menjelaskan, (18/11/2024).
“Benar, kami bersama perangkat desa bertaruh untuk membeli makan siang saat tidak ada kegiatan.” Pernyataan ini menimbulkan pertanyaan lebih lanjut mengenai tanggung jawab dan kepemimpinan yang harus diemban oleh seorang kepala desa.
Lebih jauh, terdapat dugaan bahwa anggaran dana desa disalahgunakan untuk aktivitas judi tersebut. Warga setempat menunjukkan indikasi bahwa dana desa mungkin digunakan untuk taruhan judi kartu, terutama setelah pencairan dana desa.
Hal ini menambah keprihatinan bahwa perangkat desa tidak hanya terlibat dalam judi, tetapi juga berpotensi melakukan penyalahgunaan anggaran.
Merespons situasi ini, Rahmat, Wakil Pimpinan Redaksi Detakkeadilan.com, mengungkapkan rencananya untuk mengambil langkah hukum. Ia menegaskan,
“Saya berencana untuk segera membuat laporan resmi kepada Aparat Penegak Hukum, khususnya kepolisian, terkait praktik judi kartu di Kantor Desa Hutagurgur.” Tutupnya, (Red).